Posting

Minggu, November 21

Proses Penciptaan Manusia

KELAHIRAN

I. ASAL MANUSIA DAN PROSES TERBENTUKNYA JANIN

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari saripati tanah, kemudian tanah tersebut dijadikan air mani (sperma) yang ada pada seorang laki-laki, setelah terjadi persemaian antara sperma (dari seorang laki-laki) dengan indung telur (dari seorang permpuan), maka selanjutnya terjadilah pembuahan di dalam rahim seorang perempuan, kemudain menjadi janin yang berkembang di dalamnya hingga akhirnya menjadi manusia sempurna. Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusai dari saripati (yang berasal) dari tanah. Kemudian saripati itu Kami jadikan air mani (yang disimpan) di dalam temapat yang kokoh (yakni rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segenggam daging, dan segenggam daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan itu sebagai makhluk (yang berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, sebbaik-baik pencipta’. (QS. 23 Al-Mukminun: 12-14)

Proses terjadinya manusia merupakan peristiwa yang sangat menakjubkan, sebagai tanda keagungan Sang Pencipta. Bermula dari ujud (benda) yang tak bernilai (sperma) lalu secara bertahap berubah menjadi janin (embrio), kemudian tumbuh menjadi segumpal darah hingga menjadi segenggam daging, selanjutnya tumbuh menjadi tulang belulang yang terbungkus oleh daging, hingga akhirnya sempurna dan lengkap dengan anggota badan yang tersusun rapi dan rumit, bahkan dilengkapi dengan akal pikiran akal budi dan perasaan.

Semua proses tersebut terjadi dengan kuasa Allah SWT, tanpa kita minta atau kita pesankan sebelumnya. Sebagai ungkapan atas peristiwa yang menakjubkan itu, ketiga ayat tersebut diakhiri dengan kalimat yang mengungka[kan Allah Ta’ala :

“Maka Maha Agung lagi Maha Luhur Allah, sebaik-baik pencipta dan penentu”.

Mengenai terjadinya janin hingga menjadi manusia yang sempurna. Rasulullah SAW, menyatakan proses yang terjadi pada kandungan dalam rahim, juga ditentukan kepastian (takdir) hidupnya, baik yang berkaitan dengan rezeki, masa hidup (ajal) hingga perilakunya nanti di dunia. Semuanya telah ditetapkan sebelum mansia dilahirkan :

“Dari ayah Abd Al-Rahman, yaitu Abdullah Bin Mas Mas’ud radhiyallaahu’anhu, dia berkata : Rasulullah SAW. Sebagai manusia yang benar dan dibenarkan bersabda : Sungguh seorang dari kalian dihimpun air mani (penciptaan)nya di dalam perut ibunya, selama 40 hari sebagai sperma, lalu 40 hari kemudian berujud segumpal darah, lalu berujud sekerat daging selama 40 hari, kemudian malaikat (petugas ruh) diutus, maka ditiupkan ruh padanya (setelah usia kandungan 120 hari), dan malaikat itu diperintahkan untuk mencatat 4 ketentuan ditentukan rezekinya, ajal (masa hidup)nya, perilakunya, dan sebagai orang yang celaka atau orang yang beruntung. Demi Allah, Ynag tiada tuhan selain Dia, sungguh seorang dari kalian akan selalu berbuat perbuatan penduduk surge, hingga seukur sehasta antara ia dan surge, lalu ia didahului ketentuan (yang tertulis ketika ia di dalam perut ibun) maka ia berbuat perbuatan penduduk neraka, maka masuklah ia ke dalam neraka. Dan sungguh seorang dari kalian selalu berbuat perbuatan penduduk neraka, hingga antara ia dan neraka seukur sehasta, lalu ia (menjelang kematian) didahului ketentuan takdir maka ia berbuat perbuatan penduduk surge, maka masuklah ia ke dalam surga”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Fase-fase manusia yang paling penting dan genting aadalah tiga hari, yaitu saat dilahirkan, saat dicabut nyawanya (meninggal) dan saat dibangkitkan kembali dari alam kubur. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta’ala dalam surat Maryam :

“Keselamatan atas dirinya (Yahya “alaihissalam) pada hari ia dilahirkan pada hari ia meningga dan [ada hari ia dibangkitkan hidup kembali (dari alam kubur). (QS. 19, Maryam :15).

Oleh karea itu, seyogyanya kit senantiasa memohon kepada Allah agar diselamatkan dari lirikan dan sentuhan setan pada hari kelahiran, pada hari kematian, supaya selamat dari tercabut imn dan himpitan kubur, dan pada hari kebangkitan supaya selamat dari siksa dan murka Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini